Asset and Configuration Management
Asset and Configuration Management adalah salah satu bagian
dari Service Transition di ITIL
Mengapa kita harus memiliki asset and configuration
management ?
Proses ini untuk memastikan integritas dari service asset dan
konfiguraasi yang ada dalam rangka mendukung management yang efektif dan
efisien dari sebuah IT Organisation.
Alasan utama dari configuration management adalah untuk
mengumpulkan informasi yang diperlukan (non-duplicate) mengenai IT Components
dan bagaimana mereka berhubungan satu sama lain. Hal ini dilakukan untuk
memastikan bahwa informasi yang relevant tersedia untuk proses – proses yang
lain untuk memastikan impact and risk analysis yang lebih detail dapat
dilakukan.
Objective / Tujuan dari Asset and Configuration Management
•Memperhitungkan seluruh IT Asset
dan Configuration didalam organisasi beserta services nya.
•Menyediakan informasi yang akurat
terhadap konfigurasi dan dokumennya untuk mendukung service management
processes lainnya.
• Menyediakan dasar yang kuat untuk
incident management, problem management,, change management, serta release
management.
•Verifikasi catatan konfigurasi
terhadap infrastruktur dan koreksi terhadap seluruh
pengecualian/ketidakcocokan.
•Merencanakan, identifikasi,
kontrol, record, report, audit, dan verifikasi service asset serta
configuration item.
•Melakukan perhitungan untuk
memanage dan proteksi terhadap integritas dari service asset dan configuration
item di seluruh siklus hidup mereka. „
•Menyediakan informasi yang akurat
untuk mendukung managemen servis dan bisnis.
•„Memastikan integrity dari item
item tersebut dengan membuat dan memelihara sebuah Configuration Management
System (CMS) sebagai bagian dari Service knowledge management System
(SKMS)
Apa
itu Change Management?
Perubahan
bisnis dan lingkungannya dengan begitu cepat harus diiringi pula dengan
manuver-manuver jitu jika tidak ingin terlindas atau kalah dari kompetisi.
Perubahan ini tidak hanya berdampak terhadap sistem, tapi juga pelaksana sistem
itu sendiri, yaitu Manusia. Yang selanjutnya menjadi masalah adalah elemen
manusia merupakan bagian yang memiliki resistensi (penolakan) paling besar.
Istilahnya adalah Status Quo. Maka dari itu, dibutuhkan sebuah pendekatan agar
Manusia, sebagai elemen paling penting, memiliki pandangan yang positif
terhadap perubahan, bahkan siap menjadi bagian di dalamnya. Pendekatan ini
disebut Change Management atau Manajemen Perubahan.
Secara
definisi, Change Management adalah sebuah proses terstruktur dan sistematis
untuk membantu transisi individu, tim kerja, ataupun organisasi dari sebuah
kondisi ke arah tujuan yang diinginkan.
Komponen
yang harus ada di dalam Change Management adalah :
1. Motivating Change
Mendorong
kesiapan untuk berubah dan mengatasi setiap penolakan terhadapnya.
2. Creating a Vision
Merumuskan
arah perubahan yang diharapkan.
3. Developing Political
Support
Mempersiapkan
para Agen Perubah (Change Agent), termasuk para informal leader.
4. Managing the
Transition
Menyusun
rencana aktivitas, membangun komitmen dan struktur komite.
5. Sustaining Momentum
Mempersiapkan
infrastruktur perubahan, membangun sistem pendukung bagi para Agen Perubah,
membangun kompetensi dan keahlian baru, dan mengapresiasi kemajuan sekecil
apapun.
Bila
salah satu komponen di atas tidak dilaksanakan dengan baik, maka beresiko
terhadap keberhasilan perubahan itu sendiri, seperti :
Langkah
1 tidak dijalankan / cukup seadanya = Status Quo akan terjaga di titik
ekstrim.
Langkah
2 tidak dijalankan / cukup seadanya = Perubahan terjadi dengan arah yang
tidak jelas dan terjadi kebingungan.
Langkah
3 tidak dijalankan / cukup seadanya = Akan terjadi sabotase.
Langkah
4 tidak dijalankan / cukup seadanya = Fungsi-fungsi di dalam organisasi akan
sulit beroperasi.
Langkah
5 tidak dijalankan / cukup seadanya = Perubahan tidak akan mencapai titik
yang diharapkan.
Dengan
demikian, perubahan apapun, kebijakan, lokasi, waktu kerja, dst. harus
direncanakan dengan matang dan dilaksanakan serta dimonitor dengan baik dan
hati-hati.
ITIL Release And Deployment
Management
ITIL Pers Dan Manajemen
Deployment Dijelaskan Dalam Detil
Interaksi kompleks antara semua komponen yang membentuk make infrastruktur TI menerapkan perubahan tugas halus.
Manajemen Perubahan bertanggung jawab untuk menyetujui dan mengawasi proses secara keseluruhan maka kita akan menyebutnya sebagai proses Pemerintahan. Namun, Manajemen Siaran memiliki tugas khusus merancang; pengujian dan menginstal perubahan yang telah ditentukan dalam lingkungan hidup maka kita akan menyebutnya sebagai proses eksekusi.
Ini semua membutuhkan perencanaan yang matang dan koordinasi dengan proses lainnya yang terkait dengan manajemen layanan TI.
Manajemen Siaran berada di bawah ITIL Service proses Transisi.
Semua layanan baru atau diubah harus melalui proses manajemen rilis untuk memastikan bahwa kemampuan yang diharapkan oleh para pemangku kepentingan yang dicapai seperti yang diharapkan.
Mari kita mendefinisikan beberapa istilah penting pertama sebelum kita masuk ke proses manajemen rilis yang sebenarnya.
Interaksi kompleks antara semua komponen yang membentuk make infrastruktur TI menerapkan perubahan tugas halus.
Manajemen Perubahan bertanggung jawab untuk menyetujui dan mengawasi proses secara keseluruhan maka kita akan menyebutnya sebagai proses Pemerintahan. Namun, Manajemen Siaran memiliki tugas khusus merancang; pengujian dan menginstal perubahan yang telah ditentukan dalam lingkungan hidup maka kita akan menyebutnya sebagai proses eksekusi.
Ini semua membutuhkan perencanaan yang matang dan koordinasi dengan proses lainnya yang terkait dengan manajemen layanan TI.
Manajemen Siaran berada di bawah ITIL Service proses Transisi.
Semua layanan baru atau diubah harus melalui proses manajemen rilis untuk memastikan bahwa kemampuan yang diharapkan oleh para pemangku kepentingan yang dicapai seperti yang diharapkan.
Mari kita mendefinisikan beberapa istilah penting pertama sebelum kita masuk ke proses manajemen rilis yang sebenarnya.
(Release) Rilis : Sebuah rilis adalah kumpulan perubahan berwenang untuk layanan TI. yaitu, Koleksi hardware, software, dokumentasi, proses atau komponen lain yang diperlukan untuk melaksanakan satu atau lebih menyetujui perubahan layanan TI. Isi setiap rilis dikelola, diuji dan digunakan sebagai satu kesatuan.
Rilis Satuan : "rilis Unit" menggambarkan bagian dari
suatu layanan atau infrastruktur TI yang biasanya dirilis bersama-sama sesuai
dengan kebijakan rilis organisasi.
Rilis Paket : Sebuah paket rilis mungkin rilis kesatuan atau satu set terstruktur unit rilis, termasuk terkait pengguna atau dukungan dokumentasi yang diperlukan.
Manajemen Perubahan : proses perubahan manajemen yang digunakan untuk memberikan perubahan diselesaikan dan diuji dalam lingkungan pra-produksi bersama dengan satu set alat dan / atau prosedur untuk bermigrasi perubahan ke lingkungan produksi yang hidup.
Membangun Manajemen : Perangkat lunak, perangkat keras dan dokumentasi yang terdiri unit pelepasan harus dirakit dengan cara yang terkendali untuk memastikan proses berulang. Ini harus mencakup otomatisasi mana mungkin untuk kompilasi dan distribusi, yang untuk organisasi besar secara signifikan dapat mengurangi total biaya kepemilikan untuk layanan yang terlibat.
Rilis Paket : Sebuah paket rilis mungkin rilis kesatuan atau satu set terstruktur unit rilis, termasuk terkait pengguna atau dukungan dokumentasi yang diperlukan.
Manajemen Perubahan : proses perubahan manajemen yang digunakan untuk memberikan perubahan diselesaikan dan diuji dalam lingkungan pra-produksi bersama dengan satu set alat dan / atau prosedur untuk bermigrasi perubahan ke lingkungan produksi yang hidup.
Membangun Manajemen : Perangkat lunak, perangkat keras dan dokumentasi yang terdiri unit pelepasan harus dirakit dengan cara yang terkendali untuk memastikan proses berulang. Ini harus mencakup otomatisasi mana mungkin untuk kompilasi dan distribusi, yang untuk organisasi besar secara signifikan dapat mengurangi total biaya kepemilikan untuk layanan yang terlibat.
Service Desk
Service desk merupakan layanan TI yang didefinisikan dalam
ITIL dengan tujuan mendukung proses manajemen pada ITSM yang berfungsi sebagai
SPOC (single point of contact) pelanggan dan pengguna layanan TI. Beberapa
pengertian tentang service desk adalah sebagai berikut;Menurut ITIL, service desk adalah bagian dari iterasi service operation yang menjadi SPOC (single point of contact) antara penyedia layanan dan pengguna layanan. Service desk berfungsi untuk mengelola insiden (incident management), permintaan layanan (fulfillment management) dan menangani komunikasi dengan pengguna layanan.
Berarti tujuan utama dari service
desk adalah sebagai jembatan komunikasi antara penyedia layanan dan
pelanggan. Implementasi service desk beragam pada masing-masing
organisasi. Service desk dibentuk menyesuaikan kebutuhan TI dalam mengelola
insiden dan problem pada layanan. Terdapat beberapa struktur bentuk dari
service desk menurut Brady Orand (2011), diantarnya sebagai berikut:
- Local Service Desk merupakan pusat pelayanan TI
yang berbasis pada lokal/unit dari sebuah organisasi TI yang besar. Local
service desk hanya mencakup memberi pelayanan SPOC pada satu unit.
- Centrals Service Desk merupakan pelayanan TI yang
bersifat terpusat pada organisasi berbasis TI. Dukungan dan layanan SPOC
yang diberikan berasal dari satu pusat pelayanan TI dalam sebauh
organisasi.
- Virtual Serive Desk merupakan pemberian dukungan dan pelayanan SPOC yang
memanfaatkan fasilitas teknologi. Virtual service desk diwujudkan dalam
pemberian dukung berbasis TI dan komunikasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar