Komunikasi adalah "suatu proses dalam
mana seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan,
dan menggunakan informasi agar
terhubung dengan lingkungan dan
orang lain". Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah
pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih
dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap
tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini
disebut komunikasi dengan bahasa
nonverbal
Model-model komunikasi
Dari berbagai model komunikasi
yang sudah ada, di sini akan dibahas tiga model paling utama, serta akan
dibicarakan pendekatan yang mendasarinya dan bagaimana komunikasi
dikonseptualisasikan dalam perkembangannya.
Model
Komunikasi Linear
Model komunikasi ini dikemukakan
oleh Claude Shannon dan Warren Weaver pada tahun 1949 dalam buku The
Mathematical of Communication. Mereka mendeskripsikan komunikasi sebagai proses
linear karena tertarik pada teknologi radio dan telepon dan ingin mengembangkan
suatu model yang dapat menjelaskan bagaimana informasi melewati berbagai
saluran (channel).[butuh rujukan] Hasilnya adalah konseptualisasi
dari komunikasi linear (linear communication model). Pendekatan ini
terdiri atas beberapa elemen kunci: sumber (source), pesan (message)
dan penerima (receiver). Model linear berasumsi bahwa seseorang
hanyalah pengirim atau penerima.[butuh rujukan] Tentu saja hal ini merupakan
pandangan yang sangat sempit terhadap partisipan-partisipan dalam proses
komunikasi. Suatu konsep penting dalam model ini adalah gangguan (noise),
yakni setiap rangsangan tambahan dan tidak dikehendaki yang dapat mengganggu
kecermatan pesan yang disampaikan. Gangguan ini selalu ada dalam saluran
bersama sebuah pesan yang diterima oleh penerima.
Model
Interaksional
Model interaksional dikembangkan
oleh Wilbur Schramm pada tahun 1954 yang menekankan pada proses komunikasi dua
arah di antara para komunikator. Dengan kata lain, komunikasi berlangsung dua
arah: dari pengirim dan kepada penerima dan dari penerima kepada pengirim.
Proses melingkar ini menunjukkan bahwa komunikasi selalu berlangsung. Para
peserta komunikasi menurut model interaksional adalah orang-orang yang
mengembangkan potensi manusiawinya melalui interaksi sosial, tepatnya melalui
pengambilan peran orang lain. Patut dicatat bahwa model ini menempatkan sumber
dan penerima mempunyai kedudukan yang sederajat. Satu elemen yang penting
bagi model interkasional adalah umpan balik (feedback), atau
tanggapan terhadap suatu pesan.
Model transaksional
Model komunikasi transaksional
dikembangkan oleh Barnlund pada tahun 1970. Model ini menggarisbawahi
pengiriman dan penerimaan pesan yang berlangsung secara terus-menerus dalam
sebuah episode komunikasi] Komunikasi bersifat transaksional
adalah proses kooperatif: pengirim dan penerima sama-sama bertanggungjawab
terhadap dampak dan efektivitas komunikasi yang terjadi. Model
transaksional berasumsi bahwa saat kita terus-menerus mengirimkan dan menerima
pesan, kita berurusan baik dengan elemen verbal dan nonverbal. Dengan kata
lain, peserta komunikasi (komunikator) melalukan proses negosiasi makna.
Komponen komunikasi adalah
hal-hal yang harus ada agar komunikasi bisa berlangsung dengan baik. Menurut Laswell komponen-komponen komunikasi adalah:
·
Pengirim atau komunikator (sender) adalah pihak
yang mengirimkan pesan kepada pihak lain.
·
Pesan (message) adalah isi atau maksud yang
akan disampaikan oleh satu pihak kepada pihak lain.
·
Saluran (channel) adalah media dimana pesan
disampaikan kepada komunikan. dalam komunikasi antar-pribadi (tatap muka)
saluran dapat berupa udara yang mengalirkan getaran nada/suara.
·
Penerima atau komunikate (receiver) adalah
pihak yang menerima pesan dari pihak lain
·
Umpan balik (feedback) adalah tanggapan dari
penerimaan pesan atas isi pesan yang disampaikannya.
·
Aturan yang disepakati para pelaku komunikasi tentang
bagaimana komunikasi itu akan dijalankan ("Protokol")
Secara ringkas, proses
berlangsungnya komunikasi bisa digambarkan seperti berikut.
1. Komunikator
(sender) yang mempunyai maksud berkomunikasi dengan orang lain
mengirimkan suatu pesan kepada orang yang dimaksud. Pesan yang disampaikan itu
bisa berupa informasi dalam bentuk bahasa ataupun lewat simbol-simbol yang bisa dimengerti
kedua pihak.
2. Pesan
(message) itu disampaikan atau dibawa melalui suatu media atau saluran
baik secara langsung maupun tidak langsung. Contohnya berbicara langsung
melalui telepon, surat, e-mail, atau media lainnya.
media (channel) alat yang menjadi
penyampai pesan dari komunikator ke komunikan.
1. Komunikan
(receiver) menerima pesan yang disampaikan dan menerjemahkan isi pesan
yang diterimanya ke dalam bahasa yang dimengerti oleh komunikan itu sendiri.
2. Komunikan
(receiver) memberikan umpan balik (feedback) atau tanggapan atas
pesan yang dikirimkan kepadanya, apakah dia mengerti atau memahami pesan yang
dimaksud oleh si pengirim.
Implikasi Manajerial
Implikasi manajerial adalah bagaimana meningkatkan
produktifitas dengan cara meningkatkan kapasitas, kualitas, efisiensi dan
efektivitas dari sumber daya yang ada. apa implikasi manajerial yang muncul
dari organisasi tanpa pembatas (borderless Tipe organisasi transnasional/tanpa
batas memakai pengaturan yang mengeliminasi atau menghapus halangan geografis
artitisial.Para manajer memilih pendekatan ini dalam rangka meningkatkan
efisiensi dan efektivitas di pasar global yang kompetitif.Implikasi yang
dirasakan oleh para pihak manajer adalah bagaimana mereka bisa mengembangkan
produk yang diproduksi di negara lain,dengan baik dengan cara memanfaatkan
sumber daya alam dan manusia yang ada pada negara ttersebut.Jadi struktur
organisasi manajerial tidak akan berpusat pada satu organisasi manajerial namun
harus mencakup seluruh struktur organisasi manajerial di seluruh negara dimana
perusahaan iitu berada.
Sumber:
Komala, Lukiati. 2009. Ilmu Komunikasi:
Perspektif, Proses, dan Konteks. Bandung: Widya
Padjadjaran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar